Anda tentu sudah tidak asing dengan istilah popok sekali pakai (disposable diaper). Popok sekali pakai sering secara salah kaprah disebut dengan Pampers, yang sebetulnya merek popok tertentu. Ada banyak merek popok sekali pakai beredar di pasaran, produk seperti apa yang cocok untuk bayi Anda?
Menurut Dr. Nenden Warnohardjo, Sp.K.K, Skin Health Specialist dari Klinik Bayuadji ada 3 macam jenis bahan dasar dari popok. Yaitu katun, flanel dan plastik (untuk disposable diaper). Untuk popok biasa, pilihlah popok yang berbahan dasar dari popok yang berbahan dasar katun, karena bahan ini mempunyai kemampuan dalam menyerap keringat dengan baik sehingga nyaman dipakai pada kondisi cuaca yang panas. Untuk bahan flanel dan plastik, kemampuannya dalam menyerap keringat tidak ada, hal tersebut bisa menyebabkan kelembaban kulit menjadi terganggu, sehingga bisa saja terjadi iritasi bahkan infeksi pada kulit si kecil. Bagi anaknya pun, Nenden memilih popok berbahan dasar katun sebagai pilihan utamanya.
Bahan Dasar
Sejatinya, bahan dasar popok yang ada di pasaran terdiri dari pulp, kapas, nonwoven, pulp + SAP (super absorber polymer), lalu bagian belakang popok berbahan dasar poly ethylene dan clonthike gabungan antara poly ethylene dan nonwoven). Menurut Angela Merici, Brand Manager Softlove PT Softex Indonesia, yang membedakan antara produk menengah ke atas dengan menengah ke bawah adalah pada jenis material dan fiturnya.
Jenis fitur ini ada dua macam yaitu cuff, lapisan yang diberikan pada popok agar cairan yang keluar dari sistem pengeluaran tubuh anak tidak ikut luber ke samping. Kemudian Waist band (ikat pinggang) yang dipakai untuk menyamankan anak dalam mengenakan sebuah popok.
Sesuaikan Usia
Memilih popok, sebaiknya disesuaikan dengan usia anak. Pada usia 0-3 bulan, si kecil sangat memerlukan kenyamanan dan perlindungan. Kulitnya masih sangat sensitif, sehingga dibutuhkan popok yang berbahan lembut. Popok yang baik bagi mereka adalah yang berbahan katun atau kalau diperlukan ketika akan bepergian bisa digunakan jenis popok sekali pakai namun carilah yang berbahan lembut. Ukuran untuk anak usia ini biasanya: S.
Lalu, pada usia 4-19 bulan, dimana anak sangat aktif mengeksplorasi dunia di sekelilingnya dengan melakukan pergerakan merangkak, berdiri dan berjalan, maka sebaiknya pilih popok disposable berdaya tampung tinggi, tapi tidak membuatnya menjadi gelembung dan melorot, agar kemampuan merangkak dan berjalan anak dapat berkembang secara optimal. , seperti yang ada pada produk Softlove, Swetty atau Mamipoko. Selain itu, untuk mencegah terjadinya gangguan kelembaban kulit, agar kulit tak lecet, mungkin bisa dicari yagn memiliki teknologi pH balance seperti yang terdapat pada Softlove.
Kemudian di usianya 20 bulan ke atas, kita tahu, anak sdang menumbuhkan rasa percaya dirinya, seiring dengan kemampuannya untuk berdiri dan berjalan sendiri yang sudah hampir sempurna.
Anak Anda a memerlukan popok yang dapat diganti dengan cepat, selain tentu saja berbahan lembut, sehingga bisa memberikan kenyamanan maksimal agar aktifitasnya tidak terganggu. Produk yang bisa mewakili kebutuhan ini ada beberapa, di antaranya Softlove, Swetty, EQ dan Babylike.
Jangan Lebih dari 3 Jam
Tak sedikit produk di pasaran yang mengklaim bisa dipakai sampai 10 jam, bahkan ada yang lebih gila lagi mengklaim bahwa produknya bisa dipakai semalam suntuk. Padahal, pada durasi waktu 4 jam, ada banyak ‘kejadian’ di dalam organ tubuh yang ditutupi popok disposable yang berpengaruh besar terhadap kulitnya. Jadi, meski Anda melihat, indikator popok belum menunjukkan popok perlu diganti, sebaiknya gantilah, untuk menghindari terjadinya iritasi atau bahkan infeksi.
“Pemakaian satu popok disposable jangan lebih dari 3 jam, karena pada cuaca panas seperti di Indonesia, keringat yang ditimbulkan menyebabkan terganggunya kelembaban kulit,” ujar Nenden.
Sumber:http://anakuya.wordpress.com/2008/01/09/memilih-popok-bayi/
0 comments:
Post a Comment